Aku berlari menuju ke pintu kamar sambil melepas kaus kaki dan tas ranselku. dengan terburu-buru, aku menuju ke depan layar komputer. "Bandxd, im coming!"
Hai, namaku Jia, Jiadinda Gladhi. masih kelas 1 SMA, dan sangat amat pengin punya pacar. kalian boleh salahkan teman dekatku, Sarah, karena sudah membuat ini terjadi padaku. Sarah enak-enakan pacaran sama Tony di depanku padahal tahu aku itu single, atau bahasa kasarnya, jomblo. sudah banyak banget orang yang aku liat di dunia ini, dan rata-rata orang-orang tersebut udah punya pacar. dan aku gak mau single selamanya. aku sudah bertekad, di SMA ini, aku harus punya pacar.
tapi masalahnya.......
aku kacau banget dalam urusan berhubungan sama cowok dalam urusan cinta-cintaan.
oookkkkaaaayy just, dont judge me. aku cuma agak sedikit tertutup sama cowok. aku cuma bisa dekat dengan beberapa cowok yang udah aku kenal dari dulu atau cowok yang emang bikin aku nyaman. dan karena tahu aku punya masalah ini, aku pun berusaha untuk menyelesaikannya dengan nyari kenalan di internet. lebih tepatnya, nyari kenalan cowok di sebuah chat room bernama chatlion yang memperbolehkan para anggotanya untuk bicara via text dengan stranger, dan kita gak tau sama sekali siapa lawan bicara kita di kehidupan nyata kecuali kalau mereka sendiri yang bilang. sounds cool, right? bisa aja selama ini ternyata aku chat sama hottie. who knows????
aku udah kenalan sama banyak banget - like literally BANYAK BANGET - orang lewat chatlion, tapi menurutku orang yang paling asik itu cuma satu, yaitu orang dibalik user bandxd. kita udah mulai chat dari 5 bulan yang lalu, ngobrol-ngobrol tiap hari, terus ternyata kami nemuin banyak kesamaan, yaitu sama-sama suka musik, bands, makanan, hobi, bahkan acara tv yang bener-bener sama banget. dari yang cuma chat seminggu sekali sama si bandxdhy, lama-lama jadi rajin banget sampai jadi sehari sekali. selama 5 bulan ini, aku pun mulai ngerasa kalo kayaknya aku suka sama dia....tapi ya gitu.....dia gak pernah ngajak meet up di real life. iya, meet up. semacam kopi darat gitu, deh. dan kalo beneran pun aku bisa meet up sama dia, aku cuma takut kalau ternyata aku gak seperti yang dia harapkan. jadi, yaaah.....i will just let this flow.
bandxd is online.
bandxd : heh
bandxd : heh
bandxd : kok udah on chatlion aja sih
bandxd : gak sekolah?
deg-deg-deg.........mampus. jantungku berdegup kencang sekali. dia ngegreet duluan ohmygod!!
jielixir : bandxdhy!!
jielixir : udah pulang nih
jielixir : lo juga udah on aja
bandxd : kalo bisa on sekarang, kenapa harus tunggu nanti-nanti? haha
jielixir : bisaan ya lo....
bandxd : eh, gue mau ngomong sesuatu deh
sesuatu? sesuatu apa???
jielixir : ngomong apa?
bandxd : gini nih....gimana kalo kita sekali-kali meet up?
APAAAAAAAAH?!!!!??? DIA NGAJAK MEET UP?!
jangan-jangan gue sama dia bisa telepati, sampai dia bisa mikir untuk meet up dengan gue di waktu yang juga sama?
mampus mampus mampus. jawab apa nih?! duh kepengin banget sih meet up....sumpah kepengin banget.....tapi gimana bilangnya...
bandxd : gimana?
jielixir is typing......
jielixir is typing.....
AH, JAWABNYA GIMANA NIH?!
bandxd : ooooy
jielixir : oke, ayo kita meet up!
bandxd : serius? yes! hahaha
bandxd : jam 1 di kafe tjikini hari sabtu nanti, bisa gak?
jielixir : oke, jam 1 sabtu nanti yah
jielixir : bisa kok
bandxd : okay then, sampai ketemu disana
bandxd : gtg, c u
bandxd is offline.
FIRST REAL LIFE MEET UP, I'M COMING!!
***
"Jadi? lo beneran mau meet up sama si bandxd itu?" tanya Sarah sambil melahap siomay yang baru saja dia beli di kantin.
"iya!! ohmygod.....dia orangnya kayak gimana ya....penasaran deh gue."
"kalo ternyata dia om-om mata keranjang berhidung belang yang suka sama anak sekolahan gimana? lo mau?"
"HEH! gak mungkin lah dia kayak gitu, orang dia bilang masih SMA juga kok....gak mungkin dia kayak gitu!!" protesku pada Sarah. enak aja si bandxd dibilang om-om, yang ada juga si Tony tuh, pacarnya Sarah yang kayak om-om.
"Tapi Jia, lo yakin mau ketemu sama dia? sama si stranger di chatlion itu? maksud gue, kalo lo emang mau nyari cowok, kan disekolah juga banyak. gak usah se-desperate itu." ucap Sarah sambil terus menelan satu demi satu siomaynya dan sekali-kali meneguk es kelapanya. "maksud gue...kenapa lo gak sama si temennya Tony tuh, siapa ya namanya, lupa gue. yang sekelas sama lo itu loh....yang ganteng. bukannya kalian pacaran?"
".......siapa? Dana, ya?"
Sarah mengangguk. Dana? yakali dah.
"nih ya, Sar. gue emang deket sama si Dana, dan gue akui, dia emang ganteng. tapi ya gak mungkin lah kita pacaran. kalau yang lo maksud sebagai teman Tony itu si Reza, kakak kelas yang muka sama nilainya adem banget kayak angin surga sih gapapa. baru tuh gue oke."
Sarah hanya menggeleng pasrah sehabis mendengar kata-kataku. "bodoamat, Ji."
***
Aku duduk bersandar di kursi sambil mengutak-atik ponselku. melihat countdown di kalenderku yang sebentar lagi menuju hari sabtu......uuughh, aku jadi gak sabar. gimana ya penampilannya si stranger user bandxd ini....gimana ya mukanya, kehidupannya, terus apa ya makanan kesukaannya? hm, apa dia orangnya mirip Ryan Gosling? atau...Joseph Gordon-Levitt? atau malah kayak Adam Levine??? aduuuuh. orang kasmaran apa memang selalu begini ya? tanpa sadar, daritadi aku udah senyum-senyum kayak orang gila mikirin our first date meet up hari sabtu nanti. hihihi. kira-kira nanti pakai baju apa ya.......
lagi asyik-asyiknya mikirin dan berkhayal tentang penampilan si bandxd, tiba-tiba datanglah Dana dan Tony yang dengan gak sopannya jitak kepalaku.
"Heh! lo berdua ya!" teriakku ke arah dua manusia menyebalkan yang malah cengar-cengir gak berdosa.
"Eh, Ji. katanya Sarah, Sabtu nanti lo mau jalan sama cowok ya? asikkk....siapa tuh cowoknya???" seru Tony sambil mendorong-dorong lengan atasku secara tidak bermoral.
Sial Sarah. ngapain dia kasih tau ke Tony sih?!
"Sarah bohong kali Ton....masa orang kayak Jia bisa ngedate sih? gak percaya gue," kata Dana dengan muka jail yang minta banget ditonjok.
"Enak aja, gue emang beneran ngedate tau!"
Dana menggeleng-geleng sambil ketawa ngejek. "Nyadar lah, mana ada cowok yang suka sama cewek pendek kayak lo?"
sial. Si Dana ini emang bener-bener minta ditonjok rupanya.
"Heh, Jerapah. gak usah bacot. setidaknya cewek pendek ini udah ada yang mau deketin. emangnya elo, gak laku-laku."
"Gaya banget sih. emang siapa sih itu cowok?"
"Gak tau. Kak Reza, kali. temannya si Tony, hahaha," jawabku iseng. ternyata jawabanku hanya ditimpali Tony dan Dana dengan gelak tawa, karena katanya, Reza sama sekali gak cocok sama aku dilihat dari segi manapun.
"Kalo sampai beneran itu cowok si Kak Reza gimana?!"
"HEH! sombong amat sih lo mau ngedate doang. gue juga ada nih kenalan yang bakal ketemu sama gue."
"Yaelah. ketemu doang, kan? gak ngedate?"
"Heh lo ya-"
"WOOOOOIIIII UDAH UDAH!!!" teriakan Tony menghentikan argumen antara aku dan Dana. "Lo berdua tuh ya. gak capek apa berantem mulu tiap ketemu?"
"Gak usah sok bener lo Ton, kan lo juga provokatornya," aku mendengus sambil melirik kesal ke wajah Tony. seperti dugaanku, Dana melakukan hal serupa. namun jelas gak sampai kasih wajah kesal.
"Salahin aja gue mulu," jawab Tony sambil melenggang pergi dari ruangan.
***
Bel tanda berakhirnya jam belajar berbunyi. aku yang sedari tadi sudah gatal pengin cepat-cepat menyapa bandxd di chatlion pun buru-buru memasukkan semua buku pelajaran di tas dan melangkah keluar. karena terlalu buru-buru (dan bersemangat), aku tidak melihat ada Jana, teman sekelasku yang agak pendiam, sedang berjalan masuk ke kelas. tas Jana terjatuh, dan isinya tumpah ruah di lantai persis di depan kakiku. karena merasa tidak enak (dan kurang ajar juga), aku pun membantu mengambil barang-barangnya.
"Maaf, Jana, aku gak lihat," ucapku sambil mengambil pulpen dan pensil yang berceceran. sepertinya tadi aku sempat melihat penghapusnya jatuh, tapi penghapus itu tidak ada dimana-mana.
Jana terdiam tanpa menjawab apapun. sejurus kemudian, ia memegang pundakku kencang, membuatku mengarahkan pandanganku dari lantai ke wajahnya. disana aku melihat tatapan serius, seperti menerawang.
"Iya, gapapa kok, Ji," Jana tersenyum sambil terus memegang pundakku. 5 detik berlalu lambat, dan ia masih terus memegang pundakku. canggungnya luar biasa, tapi aku berusaha santai. wajahnya sekarang kembali menerawang, dan ia kembali tersenyum lagi.
ada apa, sih, Jan?
Seperti bisa membaca kebingunganku, Jana akhirnya mengeluarkan suara. "Jia, kamu tahu kan, bahwa kamu gak perlu mencari jauh-jauh?"
Mencari jauh-jauh? maksudnya, soal penghapusnya yang sekarang gak tau dimana itu, ya?
"Iya, Jana. nanti gue janji ganti penghapusnya ya, soalnya kayaknya-"
Jana menghentikan kata-kataku dengan tawa nyaringnya. bah, sudah menghilangkan penghapus, aku pun ditertawakan?
"Bukan, lupakan soal penghapus itu, Jia. yang kumaksud adalah hal lain. kamu tidak perlu mencari jauh-jauh karena yang disekitar kita pun bisa menggenapi."
Tolong, Jana. aku tahu kamu siswa peringkat 5 besar paralel, maka dari itu jelaskan kepada manusia awam ini apa maksud dari kata-katamu.
Mungkin lagi-lagi ia membaca kebingunganku. Jana kembali tertawa, namun tidak senyaring sebelumnya. sambil mengambil beberapa batang pulpen dan pensil ditanganku, ia pun tersenyum, dan berkata "semangat, ya." ia lalu meninggalkanku mematung di depan pintu kelas.
sendirian. kebingungan.
***
Jangan pikir sesampainya aku dirumah aku tidak kepikiran soal kata-kata Jana.
Maksudnya tidak usah dicari jauh-jauh itu apa, sih? maksudku, aku tidak merasa kehilangan satupun barang, jadi ya tidak ada yang perlu dicari-cari.
Sebenarnya, kalaupun mau dipikir-pikir dengan akal sehat, ngapain juga aku pikirin kata-kata Jana. bisa saja kan kata-kata Jana itu cuma sekedar omong kosong? kenapa pula harus dipikirin?
Jana itu anaknya kan agak pendiam. misterius, juga dingin. bukan tipe orang yang seru untuk diajak party bareng, deh. tapi maksudnya dia ngomong gitu apa, ya? duh , jadi kepo.
Ah, ngapain juga pikirin si Jana? mending buka chatlion!
Aku mengambil laptopku dan membuka aplikasi chatlion dengan gerakan super cepat, mungkin kecepatannya mengalahkan kecepatan cahaya. napasku tertahan begitu melihat satu deret nama (atau user ID kalau di chatlion, yah, terserahlah). pangeran impianku alias bandxd sedang online!!
jielixir : bandxd!!
bandxd : hai. rajin banget sih nyapa gue di CL hahha
jielixir : hahaha! abis belum ada yang online selain lo.
bandxd : maksudnya gue gabut, gitu?
jielixir : ya engga dong!!
percakapanku dengan si user ID bandxd pun kembali berjalan seru seperti biasanya. namun sayang, bandxd punya banyak pr yang harus dikerjakan. yah, aku juga gak bisa ganggu sih, toh jadwal sekolah dan pr-pr ku yang menggunung juga lagi menunggu untuk dikerjakan dan dikumpulkan besok. mau tak mau, kurelakan saja chat ini berakhir.
tapi sebelum itu.....
jielixir : bandxd, sebelum selesai, gue mau nanya.
bandxd : nanya apa?
jielixir : kita beneran jadi meet up, kan? gak cuma akal-akalan buat ngisengin gue doang?
Aku terdiam lama menunggu adanya notifikasi chatlion di laptopku yang entah kenapa tak kunjung muncul. sial. jangan-jangan meet up ini memang cuma akal-akalan bandxd doang?
tiba-tiba, terdengar bunyi notifikasi chatlion yang langsung menumbuhkan semangat hidupku kembali.
bandxd : ya engga, lah! ngapain juga gue ngisengin??
AKU LEGA BUKAN MAIN.
jielixir : kan bisa aja.....
jielixir : yaudah bandxd, gue offline ya. semangat kerjain pr nya. see you at tjikini!
dan chat itu berakhir dengan ditutupnya jendela aplikasi chatlionku.
****
Aku terbangun dalam keadaan super bahagia. Ya gimana gak bahagia, hari ini aku ada kencan sama orang yang paling aku idam-idamkan beberapa bulan belakangan ini. duh, si bandxd itu orangnya kayak apa ya? ganteng? manis? atau malah nerd? ah, sebodo amat. toh aku juga akan tau wajahnya siang ini.
tidak seperti biasanya, setelah bangun aku langsung buru-buru ke kamar mandi dan luluran. iya, luluran. BIAR HALUS DONG NIH KULIT yakali deh. setelah selesai luluran, aku langsung membilasnya dan keramas dengan sampo sebanyak-banyaknya (terserah aku, dong). selesai mandi, aku langsung mematut di depan lemari baju mencari yang paling pas untukku. aku biasa tampil sporty atau kasual, tapi tidak untuk hari ini. bandxd harus melihat aku sebagai cewek seutuhnya. ia harus melihatku sebagai wanita. akhirnya, pilihanku jatuh pada blus putih dan rok merah selutut yang kelihatan cute banget.
addduuuuuhhh!!! gasabar!
setelah selesai dandan-dandan, aku pun menyalakan laptopku dengan cepat (masih lebih cepat dari kecepatan cahaya aku yakin), dan segera membuka aplikasi chatlion. betapa bahagianya hatiku begitu melihat user bandxd sedang online. langsung sajalah kusapa laki-laki itu.
jielixir : gue harap lo gak lupa ya kalo hari ini kita ada janji meet up
jielixir : hhehee. candaa....
bandxd : masa iya gue lupa sih? hahaha!
bandxd : eh, gue udah di tjikini lho btw
aku terkesiap. hah?! udah di tjikini?! ini kan masih jam 12?! bukannya kita janjian jam 1 ya?
jielixir : kita janjian jam 12 ya?!
jielixir : gue kesana sekarang. meja nomor berapa?
bandxd is typing.......
bandxd is typing.......
lama amat sih ngetiknya!!! kan aku jadi gak enak gini karena lalai dari jam janjian -.-
bandxd : jam 1 kok. ini lagi pengin kesini duluan ajaa....deket rumah soalnya.
bandxd : mau jalan sekarang? gue tunggu ya :)
bandxd : table 21
fokusku tiba-tiba kabur gara-gara dapat emot smile. rasanya mau terbang sampai kayangan dan gak turun-turun lagi saking bahagianya.
jielixir : ok. c u there.
jielixir is offline.
***
aku membuka pintu kayu besar dengan kaca berlambang kafe tjikini, lalu terciumlah bau kopi yang menyeruak masuk ke dalam indra penciumanku, membuat rasa senangku bertambah berlipat-lipat ganda. bandxd memang cerita ia suka kopi, jadi tentu saja ia memilih kafe ini. kafe yang bau kopinya enak banget.
selain dekat dengan rumahnya, mungkin.
seorang waitress menghampiriku dengan senyum khas macam pramusaji-pramusaji kafe lain.
"Mbaknya sendirian?"
Sendirian? single, maksudnya?
Aku lalu menampar diri sendiri. tentu saja dia tanya untuk keperluan table, bukan status lajangku.
"Hmm, sama temen sih,"
ah, teman? bandxd gak boleh cuma jadi pacar, bukan?
"table 21 dimana, ya, mbak?"
si mbak super sopan tadi mengangguk dan mengajakku untuk mengikutinya. ternyata table 21 ada di lantai 2 kafe tjikini yang desainnya baru kusadari kalau bagus banget. dindingnya di lukis dengan berbagai hal tentang kopi, meja dan kursinya terbuat dari kayu yang terlihat enak banget untuk didudukin. dan lampu yang menghiasi kafe ini....superb.
terlalu asik melihat-lihat sekitar, gak taunya si mbak tadi udah berhenti di meja 21. meja yang ternyata memang sudah ada orangnya.
"Jia?"
.......dan meja yang ternyata orangnya sudah kukenal setengah mati.
"......Dana?"
aku dan Dana melongo heran. dan satu orang lagi yang gak kalah herannya, yaitu waitress tadi.
mungkin dia kira aku dipertemukan oleh orang ini lewat termehek-mehek atau apa sampai bisa-bisanya sekaget ini.
lalu ingatanku gak sengaja ke refresh ke bagian jumat siang saat pulang sekolah kemarin. kata-kata Jana. tidak perlu mencari jauh-jauh. jadi, itu memang bukan masalah penghapus. itu semua maksudnya jodoh. jadi, aku berjodoh sama Dana? jadi, Dana menggenapi?
kepalaku mendadak pusing.
No comments:
Post a Comment